KOMPAS.com- Teknologi komunikasi memang telah menyusutkan hambatan jarak, tapi masih ada satu penghalang terakhir: bahasa. Sejauh ini bisnis hanya berkembang kalau ada yang bisa menjadi penghubung antarbahasa. Namun, para peneliti IBM mungkin bisa menjebol 'tembok pembatas' ini.
"n.Fluent" milik IBM
Perusahaan multinasional ini kini memperkerjakan 100 staff pada proyek internalnya yang dinamakan "n.Fluent", plesetan yang bisa diartikan 'memperfasih', yaitu aplikasi untuk terjemahan instan pada berbagai platform.
"Kami memiliki situs antarmuka di mana URL situs lain bisa dimasukkan lalu aplikasi ini otomatis menerjemahkan situs tersebut," tutur kepala bagian teknologi penerjemahan di laboratorium TJ Watson milik IBM di New York, Salim Roukos, pada CNN.
Saat ini piranti lunak itu masih dalam pengembangan dan hanya bisa dipakai pihak IBM, tapi niatnya proyek ini akan dipasarkan. Mereka juga mengembangkan versi untuk chatting dan browser ponsel.
"n.Fluent" dimulai di tahun 2006 sebagai salah satu dari 10 inovasi yang disponsori oleh pimpinan IBM Samuel J Palmisano. Perusahaan tersebut memutuskan bahwa penghalang bahasa adalah masalah penting, baik untuk bisnis global dan untuk perusahaan yang memiliki klien asing. Jadi IBM bertekad memecahkan masalah ini.
"Inti teknologinya masih dalam pengembangan, tapi cukup canggih karena bisa menerjemahkan berbagai bahasa dengan tajam," kata Roukos.
IBM bukan satu-satunya jagoan teknologi yang tengah berusaha membobol batasan bahasa di dunia maya, karena Google kini juga sedang mengembangkan aplikasi yang bukan saja menerjemahkan situs, tapi juga pencarian di internet.
Saat ini, Google hanya mencari kata-kata dalam bahasa Inggris di internet dan juga memerlukan masukan dalam bahasa Inggris pula, tapi perusahaan ini berharap segera bisa menampilkan situs dari bahasa apapun pada para pengguna internet.
"Bayangkan bila ada fitur dalam pencarian internet yang bisa menerjemahkan permintaan pencarian ke semua bahasa lalu mencarinya ke semua situs di dunia," komentar wakil presdir Google, Marissa Mayer pada Daily Telegraph baru-baru ini. "Lalu fitur penerjemah ini memakai bahasa yang anda kuasai untuk daftar hasil pencarian, dan bahkan juga menerjemahkan situs yang anda masuki dari daftar itu."
Di luar dunia maya, NEC juga mengembangkan alat Tele Scouter, dengan harapan bahwa percakapan langsung bisa lebih lancar. Alat tersebut dikemukakan November 2009 lalu, berupa headset dan kaca mata yang bisa menerjemahkan percakapan vokal dan menampilkannya pada tampilan kecil di retina. Alat ini masih model percobaan, tapi NEC yakin nantinya bisa digunakan para teknisi untuk menerjemahkan manual.
Ramai-ramai menambah kosa-kata
Ungkapan dan jargon merupakan masalah sulit untuk piranti lunak penerjemah, maka "n.Fluent" didesain untuk belajar dari kesalahan dan menambahkan istilah-istilah baru dalam IBM. Caranya, proyek ini dibuka untuk seluruh staff IBM yang berjumlah 400.000 di seluruh dunia, lalu semua ramai-ramai menyumbangkan pengetahuan mereka untuk memberi masukan pada proyek ini. Insentif pemanis untuk berpartisipasi dalam proyek ini dinyatakan dalam bentuk hadiah dan juga dana amal, jadi makin berpartisipasi makin besar staff tersebut beramal. Tampilan antarmuka aplikasi ini memiliki window kecil dimana staff bisa mengkoreksi istilah-istilah.
"Banyak pegawai IBM bisa lebih dari satu bahasa, jadi kita bisa meminta bantuan mereka menerjemahkan dan memperbaiki kualitas aplikasi ini," menurut David Lubensky, spesialis IBM untuk aspek 'waktu-riil' sistem penerjemah tersebut.
IBM yakin bahwa teknologi ini bisa membantu untuk penyusunan manual teknis. Terjemahan yang tajam dan cepat untuk bahan petunjuk online bisa mengurangi jumlah penelpon pada pusat layanan pelanggan, dan ini bisa menghemat biaya. Dan juga "n.Fluent" bisa membantu perusahaan multinasional atau yang memiliki klien di luar negeri sehingga semua dokumen yang dikirim langsung disesuaikan bahasanya.
"Sejauh ini kami lumayan bagus untuk bahasa Spanyol, Perancis, Arab, dan Portugis," kata Roukos, "Lebih sulit untuk bahasa Jepang, Cina, dan Korea, tapi kami sedang mengusahakannya. Bukan cuma struktur kalimatnya, tapi seberapa jauh bahasa itu bersifat eksplisit. Bahasa Cina lebih banyak asumsi kontekstualnya, dan urutan kata-katanya juga bisa berubah."
Walau pengembangan secara 'keroyokan' ini sangat efektif untuk "n.Fluent" milik IBM, tapi cara pengerjaan oleh banyak orang secara terpisah-pisah ini juga masih perlu dibenahi.
"Ada dua tantangan," kata Lubensky, "Pertama, sulit mendapatkan komunitas yang bisa bertahan lama dan antusias... Kedua adalah jaminan kualitas isinya. Seberapa berguna masukan itu? Seberapa banyak kesalahannya dan apa dampaknya?"
Pihak manapun yang berhasil merebut pangsa pasar, entah IBM, Google, atau lainnya yang juga berusaha menjembatani perbedaan bahasa, pastinya aplikasi penerjemah yang canggih bisa membuat dampak besar, dan para pelaku bisnis harus bersiap-siap. Sepertinya dunia akan menciut lagi.
Author: C17-09 Editor: msh Sumber : CNN
0 Komentar:
Posting Komentar