Pengelola raksasa laman pencari informasi, Google, mengeluh. Pasalnya, penggunaan (trafik) produk emailnya, Gmail, di Iran menurun drastis di tengah kabar bahwa akses internet di negara itu sengaja diblokir jelang "Hari Revolusi Islam" yang berlangsung Kamis, 11 Februari 2010.
Menurunnya trafik Gmail terjadi meski jaringan Google tidak bermasalah, Rabu 10 Februari 2010. Menurut Google, pengguna Gmail mengalami kesulitan mengakses ke laman itu menyusul kabar di media Iran mengenai pemblokiran dari pihak berwenang.
"Kami selalu berusaha mengatasi pembatasan akses terhadap layanan kami secepat mungkin," demikian pernyataan tertulis Google seperti termuat di laman stasiun televisi BBC. "Yang menyedihkan, seringkali pembatasan akses tersebut di luar kendali kami," lanjut Google, yang bermarkas di negara bagian California, Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, peringatan 31 tahun Revolusi Islam Iran kemungkinan akan diwarnai aksi protes dari pendukung oposisi, yang mengklaim terdapat kecurangan dalam pemilihan presiden Juni tahun lalu. Pemilu yang dinilai sarat kontroversi itu kembali dimenangkan Presiden Mahmoud Ahmadinejad.
Pemimpin oposisi Mir Hossein Mousavi dan Mehdi Karroubi telah mengerahkan para pendukung mereka untuk turun ke jalan hari ini, Kamis 11 Februari 2010. Maka, situs-situs internet anti-pemerintah meminta para pendukung untuk mengenakan lambang atau pakaian berwarna hijau. Warna itu menjadi simbol gerakan oposisi pasca pemilihan presiden Juni 2009.
• VIVAnews
0 Komentar:
Posting Komentar