MOUNTAIN VIEW, KOMPAS.com - Google dilaporkan bakal secara totalitas masuk ke bisnis aplikasi mulai Maret mendatang. Layanan Google Apps yang selama ini hanya menyediakan software-software buatannya, dalam waktu dekat akan berubah menjadi bursa yang menerima aplikasi buatan pihak ketiga yang memanfaatkan layanan-layanan yang telah dikembangkan Google.
Berdasarkan sumber yang dilansir Wall Street Journal, Senin (1/2/2010), layanan ini lebih ditujukan untuk konsumen bisnis. Para pengembang dapat menjual aplikasi buatannya dan berbagi keuntungan dengan Google. Selama ini, transaksi bisnis untuk memperoleh aplikasi-aplikasi sejenis dilakukan secara tak langsung melalui layanan Solutions Marketplace.
"Google ke depan akan membebeaskan penggunanya untuk langsung mengakses aplikasi yang telah dibelinya melalui menu di atas tampilan layarnya lewat Gmail atau Google Docs," ujar sumber tersebut. Namun, bagaimana skema penjualannya belum diungkapkan.
Tujuan utama bursa aplikasi ini jelas menyaingi cengekaraman bisnis Microsoft. Selama ini, Google telah memperoleh pelanggan besar di layanan aplikasi berbasis cloud computing itu, antara lain dari Motorola dan Genentech Inc. Namun, banyak perusahaan masih memilih solusi offline Microsoft dengan alasan kelengkapan fitur dan keamanan data. Google membanderol seperangkat layanan aplikasi untuk bisnis dengan harga 50 dollar AS per pengguna per tahun.
Saat ini, Google mengklaim layanan Google Apps mengklaim telah digunakan 2 juta pengguna bisnis baik yang menggunakan veris gratis maupun berbayar. Sementara Microsoft maish jauh lebih besar dengan 500 juta pelanggan Microsoft Office. Nah, apakah dengan menggandeng para pengembang, Google bisa mendongkrak kepercayaan pelanggan sekaligus menutupi kekurangan dan bersaing ketat dengan Microsoft. Lihat saja nanti! WAH
Berdasarkan sumber yang dilansir Wall Street Journal, Senin (1/2/2010), layanan ini lebih ditujukan untuk konsumen bisnis. Para pengembang dapat menjual aplikasi buatannya dan berbagi keuntungan dengan Google. Selama ini, transaksi bisnis untuk memperoleh aplikasi-aplikasi sejenis dilakukan secara tak langsung melalui layanan Solutions Marketplace.
"Google ke depan akan membebeaskan penggunanya untuk langsung mengakses aplikasi yang telah dibelinya melalui menu di atas tampilan layarnya lewat Gmail atau Google Docs," ujar sumber tersebut. Namun, bagaimana skema penjualannya belum diungkapkan.
Tujuan utama bursa aplikasi ini jelas menyaingi cengekaraman bisnis Microsoft. Selama ini, Google telah memperoleh pelanggan besar di layanan aplikasi berbasis cloud computing itu, antara lain dari Motorola dan Genentech Inc. Namun, banyak perusahaan masih memilih solusi offline Microsoft dengan alasan kelengkapan fitur dan keamanan data. Google membanderol seperangkat layanan aplikasi untuk bisnis dengan harga 50 dollar AS per pengguna per tahun.
Saat ini, Google mengklaim layanan Google Apps mengklaim telah digunakan 2 juta pengguna bisnis baik yang menggunakan veris gratis maupun berbayar. Sementara Microsoft maish jauh lebih besar dengan 500 juta pelanggan Microsoft Office. Nah, apakah dengan menggandeng para pengembang, Google bisa mendongkrak kepercayaan pelanggan sekaligus menutupi kekurangan dan bersaing ketat dengan Microsoft. Lihat saja nanti! WAH
0 Komentar:
Posting Komentar