Alat Pemalsu Keperawanan Berisiko Alergi
JAKARTA - Awal bulan Oktober, media ramai membicarakan soal produk selaput dara palsu. Alat bernama Artificial Virginity Hymen (AVH) itu diproduksi oleh perusahaan China dan berfungsi mengelabui pasangan agar berpikir bahwa wanita yang memakainya masih perawan.
Di Indonesia pun, alat pemalsu keperawanan ini sudah marak beredar. Meski begitu, peredarannya memang cenderung tertutup.
Ditilik dari sisi kesehatan, Dr Anita Gunawan dari Rumah Sakit Pondok Indah menyebutkan bahwa pemakaian selaput dara buatan memang tidak menimbulkan risiko berbahaya yang berarti bagi wanita yang memakai maupun yang menjadi pasangan.
Namun Anita mengingatkan bahwa pemakaian alat ini sangat mungkin menimbulkan alergi atau bahkan infeksi.
"Alat seperti ini sebenarnya tidak membahayakan. Risikonya paling hanya reaksi alergi atau infeksi jika kulit si pemakai sensitif ditambah tidak bersih saat memasangkannya," kata Anita saat dihubungi Okezone, Minggu (25/10/2009).
Namun menurutnya, risiko lebih jauh bisa mengintai si pemakai karena penggunaannya tidak dalam pengawasan dokter.
"Ibarat menggunakan kontak lens, alat ini memang hanya ditempel pada hymen dan tidak sampai masuk ke bagian dalam. Namun jika penggunaannya tidak higienis dan menimbulkan alergi, pemakaian ini bisa juga membahayakan kesehatan organ intim si wanita," ujar Anita.
Anita pun menyatakan pendapatnya soal penggunaan alat ini. Menurutnya sah-sah saja jika orang mau menggunakannya, namun itu berarti mengorbankan nilai moral karena mengelabui pasangan.
Selain itu Anita juga menyebutkan bahwa keperawanan tidak selalu ditentukan berdarah atau tidaknya si wanita saat pertamakali melakukan hubungan seks. Pasalnya, tingkat elastisitas hymen pada setiap wanita berbeda-beda. Maka terkadang hymen yang elastis tidak akan sampai mengeluarkan darah saat melakukan hubungan. (rah) okezone
0 Komentar:
Posting Komentar