Kutu Tunda Peluncuran Windows 7?


















SAN FRANSISCO - Microsoft memberi tembakan atas pertanyaan seputar bug (kutu) yang ditujukan sebagai "shwostopper"(penghenti pertunjukkan) di dalam Windows 7. Warga cyber mengklaim jika kutu tersebut dapat mendorong mundur jadwal peluncuran sistem operasi (OS) terbaru itu pada 22 Oktober nanti.

Diskusi di dalam dunia maya pun memanas sehingga Presiden Divisi Windows terbaru, Steven Sinofsky, merasa perlu menyeburkan diri dalam perang argumen. Lewat sebuah postingan blog bernada tak dapat dibantah, ia menyatakan tidak ada showstopper. Istilahshowstopper, dalam dunia TI, adalah situasi di mana semua terkait peluncuran teknologi aplikasi baru harus ditunda karena masih ada kutu yang harus diperbaiki.

"Kita hormati drama 'kutu berbahaya' dan juga 'showstopper' yang pernah saya lihat. Mari kita jeda sejenak dan menyadari jika itu mungkin tak ada dalam tingkatan defcon," ujar Steven dalam sebuah postingan di blog Chris123NT. Steven menyatakan defcon--istilah mengacu pada status siaga tempur Angkatan Bersenjata AS--untuk menggambarkan kesiapan Microsoft.

"Kutu-kutu sangat mengerikan karena membutuhkan perbaikan segera dan perhatian tak mungkin sekedar perbaikan sementara, dalam kasus normal pasti akan ada satu tim besar yang menangani masalah tersebut," ujar Steven. Juru bicara Microsoft pusat pun mengonfirmasi keabsahan pernyataan di postingan blog Steven.

Laporan terkait kutu pertama kali muncul Senin (3/8) pada sejumlah situs-situs pengetesan dan forum-forum pengguna. Keluhan melibatkan fungsi kotak command prompt bernama "chkdsk", yang bertugas mengecek integritas isi piranti keras dalam PC. Isi laporan menyatakan, selama eksekusi, chkdskmenguras memori terlalu besar dan membuat Windows 7 ngadat tiba-tiba.

Laporan awal malah langsung mematok masalah itu adalah 'showstopper' yang menyebabkan penundaan peluncuran Windows 7 resmi. Namun, laporan terakhir, termasuk postingan blog Steven, membuat para antusiasme teknologi TI menarik kesimpulan, insiden beberapa kutu tersebut sebenarnya dilebih-lebihkan sebagai showstopper dan Windows 7 tetap terus melangkah sesuai jadwal.

Satu alasan mengapa itu tak dilihat sebagai showstopper, karena pihak pengetes internal Microsoft tidak mampu menduplikasi situasi mogok yang sama. "Dalam kasus ini, kami tidak menghasilkan crash dan kami tidak melihat sistem mogok gara-gara chkdsk gagal berfungsi, seperti pernyataan sejumlah laporan yang dapat kami temukan," ujar Steven.

"Ya, kami mendapat satu keluhan beta terkait penggunaan memori, namun itu telah diselesaikan dengan desain, karena kami sesungguhnya memang mendesain itu untuk menggunakan memori lebih," imbuh Steven.

Campur tangan Steven tentu menjadi kabar baik bagi sejumlah pelanggan Microsoft dan layanan teknis online TechNet. Maklum, mereka dijadwalkan mulai dapat mengunduh versi akhir Windows 7 pada Kamis, 6 Agustus ini.

Sertifikasi kode akhir sudah diberikan pada Juli 22 lalu, ketika Microsoft merilis untuk perusahaan manufaktur, atau yang dikenal sebagai versi RTM (Release to Manufacturing). Mulai dari tanggal itu hingga ke depan, kode final telah dikunci dan didistribusikan ke pelanggan tertentu, pabrikan PC dan gerai-gerai penjual software berlisensi.

Hanya saja, itu tak berarti satu kutu, yang muncul setelah RTM tidak mampu memicu penundaan, meski itu akan berdampak luar basa mahal. Jadi, mungkin mulai saat ini setiap orang yang berkepentingan, Microsoft, partner dan pelanggan, tengah berjalan di atas kulit telur yang rapuh, hingga musim penjualan nanti.

Namun Steven sekali lagi berusaha meyakinkan semua pihak. "Kami pasti akan terus menjaga, memantau dan mengabarkan pada semua orang terhadap masalah ini bila diperlukan. Tapi sejauh ini, itu bukanlah masalah," (internetnews/itz) REPUBLIKA.

0 Komentar:

Posting Komentar