Burung Dinosaurus Miliki Taring Beracun
BEIJING - Tim peneliti dari China dan AS menemukan sisa racun pada raptor atau burung pemangsa zaman dinosaurus yang pernah hidup di China sekira 128 juta tahun lalu.
Spesies yang diberi nama dromaeosaur atau sinornithosaurus tersebut kemungkinan besar mendiami hutan pra sejarah di bagian timur China. Pada masa itu, hutan tersebut dihuni oleh beragam hewan primitif.
"Spesies ini merupakan burung beracun yang bisa memangsa segala. Perawakannya kurang lebih bisa digambarkan seperti kalkun besar," kata profesor Larry Martin dari Natural History Museum and Biodiversity Institute, seperti dikutip dari TG Daily, Selasa (22/12/2009).
"Spesies ini termasuk predator burung dan hewan dinosaurus lain yang berukuran lebih kecil dari tubuhnya. Dia memiliki bulu cukup banyak dan masih keturunan dekat burung dinosaurus bersayap empat Microraptor," tambahnya.
Menurut Martin, racun pada taring digunakan untuk melumpuhkan lawan dengan cepat, sehingga mangsa tidak punya kesempatan untuk mempertahankan dan melarikan diri. (rah) Rachmatunnisa - Okezone (Foto: CBC News)
Spesies yang diberi nama dromaeosaur atau sinornithosaurus tersebut kemungkinan besar mendiami hutan pra sejarah di bagian timur China. Pada masa itu, hutan tersebut dihuni oleh beragam hewan primitif.
"Spesies ini merupakan burung beracun yang bisa memangsa segala. Perawakannya kurang lebih bisa digambarkan seperti kalkun besar," kata profesor Larry Martin dari Natural History Museum and Biodiversity Institute, seperti dikutip dari TG Daily, Selasa (22/12/2009).
"Spesies ini termasuk predator burung dan hewan dinosaurus lain yang berukuran lebih kecil dari tubuhnya. Dia memiliki bulu cukup banyak dan masih keturunan dekat burung dinosaurus bersayap empat Microraptor," tambahnya.
Menurut Martin, racun pada taring digunakan untuk melumpuhkan lawan dengan cepat, sehingga mangsa tidak punya kesempatan untuk mempertahankan dan melarikan diri. (rah) Rachmatunnisa - Okezone (Foto: CBC News)
0 Komentar:
Posting Komentar