Ramalan Penyakit 2010: Flu Misterius akan Guncang Indonesia


Jakarta, Tak cuma rezeki, karir atau jodoh yang bisa diramalkan. Penyakit pun bisa diteropong oleh peramal. Indonesia diramalkan bakal mendapat ancaman virus flu yang masih misterius. Lalu apa tanggapan dari ilmuwan kesehatan?

Mutasi flu santer terdengar setelah kasus flu burung dan flu babi merebak. Hal itu juga yang diprediksi Mama Lauren di 2010. Sebuah virus influenza jenis baru menurutnya akan datang pada bulan Maret-April 2010 dan bakal menelan lebih banyak korban.

Ketika dihubungi detikhealth, Senin (28/12/2009), Mama Lauren mengatakan bahwa flu misterius jenis baru ini akan lebih susah diobati dibanding flu yang sudah ada sekarang. Namun Ia tidak tahu apakah flu tersebut merupakan hasil mutasi beberapa jenis flu yang ada saat ini atau bukan.

"Saya tidak mengerti apakah flu ini hasil mutasi atau bukan, tapi yang pasti flu ini lebih ganas dan akan menelan korban yang lebih besar," kata Mama Lauren yang kelahiran Belanda, 23 Januari 1932.

Mama Lauren menyebutkan bahwa ia telah memberitahu para dokter untuk lebih waspada dalam menghadapi flu misterius yang diprediksi akan merebak sekitar bulan Maret atau April 2010 itu.

"Saya punya beberapa teman dan kenalan dokter di luar sana dan saya sudah memberi tahu mereka untuk lebih intensif dan bersiap-siap menghadapi flu baru ini," tutur Mama Lauren.

Para ilmuwan dan peneliti sebelumnya memang sudah menduga adanya kemunculan virus influenza jenis baru yang kemungkinan berasal dari mutasi flu yang ada saat ini seperti flu burung atau flu babi. Jika ramalan Mama Lauren itu benar, maka teori para peneliti pun akan menjadi kenyataan.

Peneliti virus asal Universitas Indonesia, Dr Ni Luh Putu Indi Dharmayanti, MSi membenarkan teori mutasi tersebut bahkan ia sudah membuktikan dalam studi disertasinya baru-baru ini. Khusus untuk flu burung saja tiap tahunnya terjadi 1 persen mutasi.

"Mutasi itu sangat mungkin terjadi, apalagi jika penanganan dengan vaksin masih salah dan tidak sesuai. Sebuah virus bisa bersirkulasi bersamaan dan ketika ia bisa beradaptasi dengan lingkungan, maka orang sudah tidak bisa membedakan lagi mana flu burung dan mana flu biasa karena gejalanya akan sama. Dan kalau itu sudah terjadi akan semakin banyak korban berjatuhan," jelas doktor yang akrab dengan sapaan Dr Indi itu ketika dihubungi detikHealth disela-sela aktivitasnya.

Menurut Dr Indi, vaksin yang digunakan di Indonesia terutama vaksin flu burung sudah tidak cocok lagi dan terbukti justru meningkatkan risiko mutasi flu burung itu sendiri. Sejak 2006, ilmuwan di dunia sudah mengetahui bahwa vaksin H5N2 yang dipakai di Indonesia untuk menangani flu burung sudah tidak mempan lagi mencegah penularan dan mutasi flu burung pada unggas.

"Vaksin yang sekarang dipakai pemerintah dan akan diproduksi lagi untuk tahun depan sudah 'jadul'. Daripada anggaran dana digunakan untuk membuat vaksin, lebih baik digunakan untuk pemusnahan unggas yang terinfeksi saja karena Thailand sudah terbukti bisa menekan kasus flu burung dengan pemusnahan massal tanpa mengandalkan vaksin," tutur Dr Indi.

Dr Indi menjelaskan jika flu yang ditularkan berasal dari hewan maka pemusnahan massal adalah tindakan yang paling tepat. Tapi jika sumbernya berasal dari manusia maka penanganan dengan vaksin akan jauh lebih baik dalam mengontrol penyebarannya.

Untuk menghadapi ancaman virus flu misterius itu, baik Mama Lauren maupun Dr Indi sepakat untuk berlaku hidup sehat, mulai dari mencuci tangan dengan bersih atau beristirahat di rumah jika terkena flu. "Hidup bersih dan sehat itu penting. Tapi tetap waspada dan bersiap-siaplah menghadapi flu misterius ini," kata Mama Lauren.(fah/ir) Nurul Ulfah - detikHealth

0 Komentar:

Posting Komentar