Liputan6.com, Beijing: Demi tetap mempertahankan operasinya di pasar internet Cina, Google Inc. akan bernegosiasi dengan pemerintah Cina. Pemerintah Beijing memang bertekad mengontrol arus informasi. Namun, Cina menyadari sangat membutuhkan perusahaan-perusahaan inovatif seperti Google untuk mencapai tujuan, yakni menjadi negara yang memimpin teknologi. Media Cina pun juga setuju bahwa kehilangan mesin pencari internet terkemuka asal Amerika Serikat itu dapat memperlambat perkembangan teknologi dan menghancurkan perekonomian Cina [baca: AS Didesak Hormati Kebijakan Cina].
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (26/1), Direktur Utama Political and Economic Risk Consultancy di Hongkong, Robert Broadfoot adalah orang yang paling mengharapkan keberadaan Google di negara tersebut. Dalam beberapa pekan terakhir, Google memang berencana menutup basisnya di Cina karena tidak lagi berniat untuk menyensor hasil seperti yang terjadi selama empat tahun terakhir. Ancaman berasal dari pembajakan kode Google dan berupaya menyusup ke surat elektronik milik aktivis hak asasi manusia di Negeri Tirai Bambu [baca: Google Cina Dibajak Orang Dalam?].
Kepala Eksekutif Google, Eric Schmidt mengatakan, perusahaannya berencana membuat perubahan di Cina dalam waktu yang cukup singkat. "Kami membuat keputusan yang kuat bahwa kami tetap ingin berada di Cina." Kami suka peluang bisnis di sini," kata Schmidt.
Sengketa yang terus bergulir membuat Google menunda merilis dua telepon seluler terbaru untuk negara tersebut. Bagi perusahaan Cina, Google adalah bagian terpenting. Soalnya, sebagian pendapatan perusahaan di Cina berasal dari iklan online alias daring yang dijual lewat situs Google di AS.
Sebelumnya, Departemen Perindustrian dan Teknologi Informasi Cina membantah isu keterlibatan pemerintah dalam serangan pembajakan internet dan membela untuk melakukan pengawasan internet.(RST/ANS) Restia Juwita
Dự đoán kqxs miền Bắc ngày 16-11-2024
3 hari yang lalu
0 Komentar:
Posting Komentar